PENDAHULUAN
Alam ialah seluruh zat dan energi, khususnya dalam bentuk
esensinya. Alam ialah mata pelajaran studi ilmiah. Dalam skala,
"alam" termasuk segala sesuatu dari semesta pada subatom. Ini
termasuk seluruh hal binatang, tanaman, dan mineral; seluruh sumber daya alam
dan peristiwa (tornado, gempa bumi). Juga termasuk perilaku binatang hidup, dan
proses yang dihubungkan dengan benda mati.Filsafat alam (dari bahasa Latin philosophia naturalis) adalah
istilah yang melekat pada pengkajian alam dan semesta fisika yang pernah
dominan sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan modern. Filsafat alam dipandang
sebagai pendahulu ilmu alam semisal fisika. Filsafat ilmu pengetahuan alam
bertanggung jawab untuk membentuk kesatuan pandangan dunia yang di dalamnya
ilmu pengetahuan alam, filsafat dan kemanusian yang mempunyai hubungan erat.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Filsafat Alam
Filsafat alam adalah kajian ilmu pengetahuan yang memikirkan akan
alam besar. Dari mana terjadinya sebuah alam itulah yang menjadi soal untuk
para tokoh didalamnya. Ilmu pengetahuan alam merupakan bentuk refleksif
(relefxion form) dari proses belajar yang ada dalam struktur tindakan
instrumentasi, yaitu tindakan yang ditujukan untuk mengendalikan kondisi
eksternal manusia. Ilmu pengetahuan alam terkait dengan kepentingan dalam
meramal (memprediksi) dan mengendalikan proses alam.[1]
Filsafat alam (dari bahasa Latin philosophia naturalis) adalah istilah yang
melekat pada pengkajian alam dan semesta fisika yang pernah dominan sebelum
berkembangnya ilmu pengetahuan modern. Filsafat alam dipandang sebagai
pendahulu ilmu alam semisal fisika. Bentuk-bentuk ilmu pengetahuan per
sejarahnya berkembang di luar filsafat, atau lebih khususnya filsafat alam.[2]B.
Tokoh-tokoh
Filsafat Alam
1.
THALES
Thales berasal dari Miletus, Asia Kecil, Yunani Kuno sekitar 624 SM
dan meninggal sekitar tanggal 546 SM. Pada tahun itu Miletus merupakan kota
penting yaitu sebagai jalur perdagangan antara Yunani, Italia, Mesir, dan Asia.
Sehingga karena sebagai kota transit inilah terjadi pertemuan antar
Negara-negara tersebut dan terjadi pertukaran latar belakang kebudayaan dan
pemikiran. Dan karena itulah sehingga kota Miletus juga dikenal sebagai pusat
intelektualitas. Thales dikenal banyak orang melalui cerita mulut ke mulut,
hingga fakta tentang kehidupan Thales sulit dipercaya karena telah bercampur
dengan dongeng. Thales dianggap sebagai Bapak Filsafat, gelar yang diberikan
oleh Aristoteles. Sehingga para sejarawan sepakat menyatakan sepakat dengan hal
itu. Thales dikabarkan telah berkenala ke Mesir untuk mendapatkan pengetahuan,
dan setelah kepulanganya dia membawa keilmuan yang sangat berharga yakni ilmu
geomatri(Ilmu ukur).[3]Sebuah cerita yang menceritakan bahwa Thales adalah seorang
saudagar yang benyak berlayar ke negeri Mesir. Dia juga seorang ahli politik di
Miletus, ahli perbintangan, Matematika bahkan dalam hal Astronomi. Filosofinya
hanya diajarkan dari mulut ke mulut sehingga dia tidak meninggalkan suatu karya,
meskipun dialah filosof pertama Yunani. Thales tidak pernah mnegatakan bahwa
dirinya adalah filosof, namun saat Aristoteles menuliskan tentang Thales,
disitulah dia disebut Bapak Filosofis.[4]Thales dianggap sebagai filusuf karena dia mengetahui bahan dasar
dari alam semesta melalui akalnya dengan sebuah pertanyaan yang sangat radikal,
What is the nature of the world stuff?(Apa sebenarnya bahan alam semesta
ini?). dia menemukan atas jawabanya yaitu bahan dasar alam semesta ini adalah
air dan bumi yang mengapung di atas air. Dia mneyatakan air sebagai bahan dasar
karena dia pernah datang ke Mesir dengan meneliti air Sungai Nil yang dijadikan
ketergantungan masyaraka sekitar Sungai Nil itu. Sedangkan bumi yang mengapung
diatas air, karena dia melihat lautan yang begitu luas sementara daratan lebih
kecil dari lautan, sehinga dia mengambil kesimpulan daratan muncul dari lautan.[5]
Selain itu Thales juga menyimpulkan satu pemikiran filsafat, yaitu bahwa magnet
memiliki jiwa karena bisa menggerakkan besi.
2.
ANAXIMANDROS
Sebagaimana Thales, Anaximandros juga penduduk Miletus yang lahir
sekirat tahun 610-547 SM. dia lebih muda 15 tahun dari Thales, namun meninggal
dua tahun dari Thales. Dia merupakan murid dari Thales. Dalam kehidupanya dia
dikenal sebagai seorang yang sering melakukan pengamatan dan observasi terhadap
segala sesuatu. Anaximander adalah orang yang pertama membuat peta bumi dan dia
juga sangat berjasa dalam bidang geografi dan astronomoi. [6]
Anaximandros adalah murid dari Thales meskipun dia filosof lebih besar daripada
gurunya.Menurut
Apollodorus, seorang penulis Yunani kuno, Anaximandros (610-546 SM) telah
berumur 63 tahun pada saat Olimpiade ke-58 yang dilaksanakan tahun 547/546
SM.Karena itu, diperkirakan Anaximandros lahir sekitar tahun 610 SM. Kemudian
disebutkan pula bahwa Anaximandros meninggal tidak lama setelah Olmpiade
tersebut usai, sehingga waktu kematiannya diperkirakan pada tahun 546 SM.
Menurut tradisi Yunani kuno, Anaximandros memiliki jasa-jasa di dalam bidang
astronomi dan geografi. Misalnya saja, Anaximandros dikatakan sebagai orang
yang pertama kali membuat peta bumi. Usahanya dalam bidang geografi dapat
dilihat ketika ia memimpin ekspedisi dari Miletos untuk mendirikan kota
perantauan baru ke Apollonia di Laut Hitam. Selain itu, Anaximandros telah
menemukan, atau mengadaptasi, suatu jam matahari sederhana yang dinamakan
gnomon.Ditambah lagi, ia mampu memprediksi kapan terjadi gempa bumi.[7]Seperti
dengan gurunya, Anaximandros juga mencari tentang asal-usul segalanya, karena
dia tidak menerima semua apa yang dikatakan Thales. Anaximandros menuliskan
pemikiranya dalam sebuah buku dengan keterangan yang sangat jelas. Oleh sebab
itu keterangan-keterangannya dipandang orang sebagai filosofi yang paling kuat.
Dia berpendapat bahwa asal dari segala sesuatu adalah yang satu, yakni tidak
berhingga dan tidak berkeputusan. Yang satu inilah sebagai dasar dari alam,
yang kemudian dinamai oleh Anaximandros dengan Apeiron. Apeiron itu
tidak dapat dirupakan, tidak ada persamaanya dengan salah satu barang yang
kelihatan di dunia ini. Segala yang tampak mempunyai akhir, hidup, mati dan
lenyap. Semua itu terjadi daripada aperion dan kembali pula pada aperion. Anaximandros juga menganggap jiwa yang
menjadi dasar hidup itu serupa dengan udara.[8]
Anaximandros menyatakan bahwa bumi pada awalnya dibalut oleh udara yang basah.
Karena berputar terus-menerus, maka berangsur-angsur bumi menjadi kering.
Akhirnya, tinggalah udara yang basah itu sebagai laut pada bumi.
3.
ANAXIMENES
Anaximenes is said to have lived between 588 and 526 BC. He was the
last of the first three Greek philosophers from
Miletus. The details of
his life are
almost totally unknown, and
his doctrine seems
to be a decided retrogression from the stage reached
by Anaximander.[9]
Pada tahun 494 SM kota Miletus diserang dan ditaklukkan Persia, kerena itu
banyak ahli-ahli pikir lari dari Miletus. Kepergian mereka menjadikan hilang
nama Miletus sebagai pusat pengajaran filosofi alam. Akhir kemajuan filosofi
terjadi tidak lama setelah dia meninggal. Anaximenes adalah murid dari Anaximandros,
sebab itu tidak salah apabila pandanganya tentang alam semesta akan bahan
dasarnya satu pandangan dengan gurunya. Dia mengajarkan bahwa barang yang asal
itu “satu” dan tidak berhingga, hanya saja dia menolak ajaran gurunya bahwa
barang yang asal itu tidak ada persamaanya dengan barang yang lahir dan tidak
dapat digambarkan.[10]Anaximenes menulis sebuah buku, tetapi sebagaimana yang terjadi
pada gurunya, yang tersimpan hanya satu fragmen. Kelangkaan buku-buku karya
mereka karena adanya perang yang dapat merusak segalanya, termasuk dokumentasi
hasil peikiran seseorang. Dia lebih mempercayai sesuatu yang dapat ditangkap
indera sebagai bahan dasar alam semesta, daripada seseuatu yang tidak tampak.
Meskipun Anaximenes menyamakan antara udara dan jiwa, tapi dia membedakan
antara benda hidup dan benda mati. Berbeda dengan Thales yang mengatakan bahwa
segala sesuatu memiliki jiwa. Menurutnya benda mati tidak memiliki jiwa, karena
tidak ada udara didalamnya.[11] PENUTUPFilsafat alam adalah kajian ilmu pengetahuan yang memikirkan akan
alam besar danadri mana terjadinya sebuah alam. Alam disini menjadi pusat utama
dalam hal pngetahuan mengenai terjadinya alam semesta. Alam ialah seluruh zat
dan energi, khususnya dalam bentuk esensinya. Alam ialah mata pelajaran studi
ilmiah. Ada satu madzhab diawal lahirnya filsafat itu sendiri, yaitu madzhab
Milesian. Madzshab Milesian ini diambil dari sebuah nama kota, yaitu kota Miletus
tempat kelahiran para filusuf awal yaitu Thales, Anaximender, Anaximenes.
Sehingga Pada zaman yunani kuno di pandang dan di anggap sebagai
zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk
mengungkapakan ide dan pendapat, oleh karena itu pada zaman yunani kuno di
anggap sebagai gudangnya ilmu dan filsafat. Perkembangan ilmu pengetahuan
hingga sekarang, tidak merupakan hasil pembalikan telapak tanggan kita.
Perkembangan ilmu yang semakin pesat hingga sekarang ini terjadi karena
proses,tahapan dan juga evolutif.
DAFTAR PUSTAKA
Rahman
Masykur Arif. Sejarah Filsafat Barat. Jakarta: IRCisoD, 2013
Hatta
Mohammad. Alam Pikiran Yunani. Jakarta: UI-Press 1986.
http://muhammadalisunan.blogspot.co.id/2012/05/makalah-filsafat-alam.html, (diakses: 28 02 2016)
https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_alam, (diakses: 01 Maret
2016)
Yussi Aprillia A. PEMIKIRAN ANAXIMANDER, ed. Pdf(diakses: 01
Maret 2016International
Journal of Philosophy 2013;1(4): 57-65, Published online January 30, 2014
(http://www.sciencepublishinggroup.com/j/ijp)doi:10.11648/j.ijp.20130104.12, ed. Pdf(diakses: 01 Maret 2016)
[1] http://muhammadalisunan.blogspot.co.id/2012/05/makalah-filsafat-alam.html,
(diakses: 28 02 2016)
[3] Masykur Arif
Rahman, Sejarah Filsafat Barat(Jakarta: IRCisoD, 2013), h. 68-67
[4] Mohammad
Hatta, Alam Pikiran Yunani(Jakarta: UI-Press 1986), h. 6-7
[5] Masykur Arif
Rahman, Sejarah Filsafat Barat(Jakarta: IRCisoD, 2013), h. 72-73
[6] Masykur Arif
Rahman, Sejarah Filsafat Barat(Jakarta: IRCisoD, 2013), h. 74-75
[8]
Mohammad Hatta,
Alam Pikiran Yunani(Jakarta: UI-Press 1986), h. 9-11[9]
International Journal of Philosophy 2013;1(4): 57-65, Published
online January 30, 2014 (http://www.sciencepublishinggroup.com/j/ijp) doi: 10.11648/j.ijp.20130104.12, ed. Pdf(diakses: 01 Maret 2016)
1.
THALES
Sebagaimana Thales, Anaximandros juga penduduk Miletus yang lahir
sekirat tahun 610-547 SM. dia lebih muda 15 tahun dari Thales, namun meninggal
dua tahun dari Thales. Dia merupakan murid dari Thales. Dalam kehidupanya dia
dikenal sebagai seorang yang sering melakukan pengamatan dan observasi terhadap
segala sesuatu. Anaximander adalah orang yang pertama membuat peta bumi dan dia
juga sangat berjasa dalam bidang geografi dan astronomoi. [6]
Anaximandros adalah murid dari Thales meskipun dia filosof lebih besar daripada
gurunya.Menurut
Apollodorus, seorang penulis Yunani kuno, Anaximandros (610-546 SM) telah
berumur 63 tahun pada saat Olimpiade ke-58 yang dilaksanakan tahun 547/546
SM.Karena itu, diperkirakan Anaximandros lahir sekitar tahun 610 SM. Kemudian
disebutkan pula bahwa Anaximandros meninggal tidak lama setelah Olmpiade
tersebut usai, sehingga waktu kematiannya diperkirakan pada tahun 546 SM.
Menurut tradisi Yunani kuno, Anaximandros memiliki jasa-jasa di dalam bidang
astronomi dan geografi. Misalnya saja, Anaximandros dikatakan sebagai orang
yang pertama kali membuat peta bumi. Usahanya dalam bidang geografi dapat
dilihat ketika ia memimpin ekspedisi dari Miletos untuk mendirikan kota
perantauan baru ke Apollonia di Laut Hitam. Selain itu, Anaximandros telah
menemukan, atau mengadaptasi, suatu jam matahari sederhana yang dinamakan
gnomon.Ditambah lagi, ia mampu memprediksi kapan terjadi gempa bumi.[7]Seperti
dengan gurunya, Anaximandros juga mencari tentang asal-usul segalanya, karena
dia tidak menerima semua apa yang dikatakan Thales. Anaximandros menuliskan
pemikiranya dalam sebuah buku dengan keterangan yang sangat jelas. Oleh sebab
itu keterangan-keterangannya dipandang orang sebagai filosofi yang paling kuat.
Dia berpendapat bahwa asal dari segala sesuatu adalah yang satu, yakni tidak
berhingga dan tidak berkeputusan. Yang satu inilah sebagai dasar dari alam,
yang kemudian dinamai oleh Anaximandros dengan Apeiron. Apeiron itu
tidak dapat dirupakan, tidak ada persamaanya dengan salah satu barang yang
kelihatan di dunia ini. Segala yang tampak mempunyai akhir, hidup, mati dan
lenyap. Semua itu terjadi daripada aperion dan kembali pula pada aperion. Anaximandros juga menganggap jiwa yang
menjadi dasar hidup itu serupa dengan udara.[8]
Anaximandros menyatakan bahwa bumi pada awalnya dibalut oleh udara yang basah.
Karena berputar terus-menerus, maka berangsur-angsur bumi menjadi kering.
Akhirnya, tinggalah udara yang basah itu sebagai laut pada bumi.
3.
ANAXIMENES
Sehingga Pada zaman yunani kuno di pandang dan di anggap sebagai
zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk
mengungkapakan ide dan pendapat, oleh karena itu pada zaman yunani kuno di
anggap sebagai gudangnya ilmu dan filsafat. Perkembangan ilmu pengetahuan
hingga sekarang, tidak merupakan hasil pembalikan telapak tanggan kita.
Perkembangan ilmu yang semakin pesat hingga sekarang ini terjadi karena
proses,tahapan dan juga evolutif.
DAFTAR PUSTAKA
Rahman
Masykur Arif. Sejarah Filsafat Barat. Jakarta: IRCisoD, 2013
Hatta
Mohammad. Alam Pikiran Yunani. Jakarta: UI-Press 1986.
http://muhammadalisunan.blogspot.co.id/2012/05/makalah-filsafat-alam.html, (diakses: 28 02 2016)
[3] Masykur Arif
Rahman, Sejarah Filsafat Barat(Jakarta: IRCisoD, 2013), h. 68-67
[5] Masykur Arif
Rahman, Sejarah Filsafat Barat(Jakarta: IRCisoD, 2013), h. 72-73
Best New Jersey Casinos 2021 - Mapyro
BalasHapusList of all 성남 출장마사지 New Jersey Casinos. Updated 강릉 출장안마 regularly, and updated frequently. New 목포 출장샵 Jersey's casinos 양산 출장안마 provide online gaming to the 이천 출장마사지 state's